Liputan6.com, Jakarta Selama satu dekade terakhir, Leicester City menjadi bukti nyata bahwa sepak bola bisa menghadirkan kisah paling gila, paling tragis, sekaligus paling membanggakan.
Dari menaklukkan Premier League sebagai juara kejutan pada 2016, hingga kembali terdegradasi ke Championship di tengah ancaman hukuman poin, semua telah dilalui The Foxes dalam perjalanan yang penuh dinamika.
Musim 2015/2016 menjadi momen paling magis dalam sejarah klub yang bermarkas di King Power Stadium. Di bawah asuhan Claudio Ranieri, Leicester yang saat itu tak diunggulkan, bahkan dijagokan terdegradasi, justru mengguncang dunia dengan menjadi juara Premier League. Cerita 5.000 banding satu itu kini menjadi legenda, simbol bahwa mimpi gila pun bisa jadi kenyataan.