Liputan6.com, Jakarta - Musim 2024/2025 mungkin menjadi kampanye yang akan dilupakan oleh Manchester City. Bagaimana tidak, mereka tidak berhasil merebut satu trofi pun. Itu jadi catatan musim terburuk selama Pep Guardiola menukangi The Citizens setelah musim pertamanya.
Terlalu banyak faktor yang menyebabkan City gagal di berbagai kompetisi, seperti cedera yang silih berganti, inkonsistensi pemain, sampai taktik Pep Guardiola yang sudah butuh penyegaran.
Pelatih asal Spanyol tersebut pun turut menyadari bahwa strateginya sudah kuno dan terlalu mudah dibaca lawan. Maka dari itu, ia menunjuk seorang asisten baru, Pepijn Lijnders, yang merupakan mantan deputi rivalnya Jurgen Klopp.
“Sepak bola modern tidak bergantung posisi (tetap). Anda harus mengikuti ritmenya,” ujar ...