
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christi, mengatakan bahwa dalam bidang sains, duplikasi merupakan hal yang baik. Duplikasi yang dimaksudkan adalah pekerjaan dalam hal sains yang dilakukan oleh banyak orang namun dengan perspektif yang berbeda.
“Jadi dalam sains, duplikasi yang dimaksud bisa bekerja pada topik yang sama namun dengan sudut pandang yang berbeda,” kata Stella dalam konferensi pers Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, Jumat (8/8).
“Terkadang Anda berkolaborasi, terkadang Anda berkompetisi dan itulah yang akan membawa ke akses keuangan, karena tanpa kompetisi, tanpa sains terbuka, kita tidak akan memiliki akses keuangan,” lanjut Stella.
Stella menambahkan, berbagai negara baik itu Amerika, Australia, Singapura, maupun Tiongkok merupakan negara-negara yang sangat baik dalam bidang sains karena banyak orang yang terlibat di dalamnya. Untuk itu, menurutnya hadiah nobel bidang sains bisa didapatkan saat negara tersebut memiliki banyak orang yang terlibat di dalam bidang sains.
“Tentu saja, Prof. Jagadis dan Prof. Schmidt di sini adalah dua orang genius. Tapi dia mengatakan alasan kenapa sains dibuat oleh banyak orang. Anda hanya bisa memiliki kekuatan dan bisa menghasilkan seorang pemenang Nobel saat banyak orang melakukan sains,” tuturnya. (M-2)