Liputan6.com, Jakarta Banyak orang meyakini keramas setiap hari adalah kunci rambut bersih dan sehat. Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya benar dan bahkan bisa berdampak negatif pada kesehatan rambut serta kulit kepala Anda. Para ahli dermatologi dan trikologi justru merekomendasikan frekuensi keramas yang bervariasi, sangat bergantung pada jenis rambut, kondisi kulit kepala, dan aktivitas harian individu.
Shilpi Khetarpal, ahli dermatologi di Cleveland Clinic, menyatakan bahwa frekuensi keramas perlu disesuaikan dengan jenis, tekstur, dan produksi minyak rambut harian.
"Frekuensi mencuci rambut harus didasarkan pada jenis rambut, tekstur, dan seberapa berminyak kulit kepala Anda," ucapnya dikutip dari Cleveland Clinic.
Senada dengannya, Angela Lamb dari Icahn School of Medicine menj...